Hai, Sobat Dunia Kampus! Untuk blog kali ini saya membuat resensi dari salah satu karya sastra berupa novel yang pernah saya baca yaitu novel Ai: Cinta Tak Pernah Lelah Menanti karya seorang penulis bernama Winna Efendi.
(sumber: www.goodreads.com)
• Judul : Ai: Cinta Tak Pernah Lelah Menanti
• Penulis : Winna Efendi
• Penerbit : Gagas Media
• Tahun terbit : 2009
• Tebal buku : vi + 282 hlm.
Novel yang berlatar di Jepang ini bercerita tentang dua orang yang bersahabat sejak kecil, mereka adalah Ai dan Sei. Mereka sejak kecil sudah saling mengenal karena rumah mereka yang bersebelahan. Rumah Sei adalah restoran tradisional dan Rumah Ai adalah tempat pemandian umum. Mereka selalu pergi bersama kemanapun bahkan Sei lebih dengan dengan Ai daripada dengan kakaknya sendiri, Risa. Saat mereka sudah SMA, suatu hari ada seorang pemuda dari luar desa itu, ia bernama Shin. Shin adalah pemuda sebaya dengan Ai dan Sei yang bergaya seperti anak muda Tokyo yang merupakan kota asalnya. Ai, Sei, dan Shin pun bertemu dan saling berkenalan saat Shin datang mengunjungi restoran keluarga Sei. Lambat laun, mereka semakin akrab dan Shin mengajarkan Ai serta Sei mengenai hal-hal yang asing di desa itu, seperti internet, website, email, dll. Shin pun bersekolah di SMA yang sama dengan Ai dan Sei, bahkan ketika memutuskan untuk berkuliah dimana mereka memilih universitas yang sama yaitu Universitas Todai di Tokyo. Saat pindah ke Tokyo, mereka menyewa satu kamar apartemen sederhana untuk ditempati bersama. Mereka seperti tidak bisa terpisahkan.
Ai, Shin dan Sei bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan selama di Tokyo. Ai bekerja sebagai seorang penyiar radio, Shin bekerja di sebuah toko compact disk atau CD, dan Sei bekerja di sebuah restoran. Ketika awal bulan April, ada kegiatan yang rutin dilakukan oleh masyarakat Jepang yaitu Hanami yang merupakan pesta untuk menikmati bunga sakura yang sedang bermekaran. Ai, Sei, dan Shin pun mengadakan piknik di sebuah taman yang ramai dikunjungi oleh para perempuan yang mengenakan kimono warna-warni dan musik tradisional yang terdengar keras dari speaker portable yang ada di beberapa sudut taman itu. Ketika itu Sei mengajak Natsu yang merupakan rekan kerjanya di restoran untuk bergabung bersama mereka. Beberapa waktu terakhir memang hubungan Sei dan Natsu semakin dekat bahkan ketika mereka sedang berbincang berdua, Natsu menyampaikan perasaannya pada Sei bahwa ia menaruh hati pada Sei.
(sumber: www.buku-otobiografi.blogspot.com)
Terimakasih.
No comments:
Post a Comment